Ada yang ingat lagu ini, nggak?
Satu Pagi Di Hari Raya
Aku Sujud Memuji Mu
Satu Pagi Di Hari Raya
Aku Sujud Membesarkan MuKu Melafazkan Takbir
Penuh Rasa Kehambaan
Ku Melafazkan Tahmid
Penuh Rasa KesyukuranGema Takbir Di Pagi Raya
Ku Teringat Kampung Halaman
Aku Di Perantauan
Tak Berdaya Menahan SebakGema Takbir Di Pagi Raya
Ku Rindukan Ibu Di Sana
Keluarga Sanak Saudara
Hanya Doa KukirimMarilah Di Hari Raya
Kita Semua Bermaafan
Lupakan Persengketaan
Eratkan Persaudaraan
Harmoni Di Hari Raya
Hari ini, tanggal 30 September 2008, adalah kali pertama saya mengalami hal yang sama dengan cerita dalam lagu tersebut. Lebaran di tanah orang, jauh dari kampung halaman T__T
Dan, rasanya, benar-benar… Tak dapat diungkapkan dengan kata-kata. Yang pasti, yang namanya air mata ini banyak sekali keluarnya. Sampai malu kepada orang-orang 😳
Oke. Tak cerita tentang hari ini.
Kemarin malam. kami (saya dan teman-teman) mendapat informasi yang memastikan bahwa hari ini akan dilaksanakan sholat Id di Islamic Center. Alhamdulillah. Kami langsung membuat janji untuk berangkat bersama ke Islamic Center di Burbach.
Jam 2.30 WJS (waktu Jerman bagian Saarbruecken ), saya sudah bangun dari tidur. Ngobrol sebentar dengan teman-teman satu lantai (yang masih belum tidur sama sekali dari sore), kemudian makan. Jam 6.00 WJS, saya sudah selesai mandi dan bersiap untuk berangkat. Jam 6.40 WJS, kami bertujuh (Saya, Pak Wagiyono, Pak Gogon, Pak Syahrir, Pak Sumadi, Pak Bambang, dan Pak Hendra plus Mbak Esti) sudah berdiri dalam dingin di Bus Haltestelle. Jam 7.30 WJS, kami sudah tiba di Islamic Center.
Hebatnya, kami termasuk dalam kelompok pertama yang datang, lho… Hanya ada 7 orang lain di bagian tempat sholat. Kami pun menunggu…
Jam 9.15 WJS, seluruh shaf sudah terisi, dan sholat Id pun dimulai. Setelah itu, khutbah dalam Bahasa Arab (saya ngertinya cuma naam aja T__T ) sampai jam 10.15 WJS. Habis itu, silaturrahim dengan saudara-saudara muslim lainnya. Kami ketemu dengan orang Indonesia juga lho… 😀
Waktu silaturrahim dengan saudara-saudara itu, dipenuhi dengan acara salaman, peluk2an, plus cipika cipiki. Sempat membikin saya kerepotan sih, karena body saya yang terbilang kecil untuk ukuran orang Arab dan orang Jerman asli. Seperti yang tenggelam gitu deh… 😕
Tapi gak pa-pa. Seneng banget bisa kenal dengan banyak saudara seperti itu. Bahkan, saya bertemu dengan sopir bus 107 yang dulu mengantarkan kami ke Islamic Center untuk pertama kali. Lumayan untuk latihan berbicara dalam Bahasa Jerman karena beliau tidak mengerti Bahasa Inggris. Alhamdulillah. 😀
Jadi…
Taqabalallahu minna wa minkum, minal aidin wal faidzin, Mohon Maaf, Lahir dan Batin
m(_ _)m