Saat ini, saya menjalani Pendidikan Guru Penggerak dan termasuk di Angkatan 5. Baru berjalan sekitar 2 minggu, sih.. namun ada banyak perubahan yang telah saya rasakan. Dan pada hari ini, 31 Mei 2022, saya telah menyelesaikan pembelajaran modul 1.1, yaitu tentang Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional – Ki Hajar Dewantara, yang membahas tentang Pemikiran-pemikiran Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Indonesia.
Sebelum mempelajari modul 1.1 Pendidikan Guru Penggerak, yang saya ketahui tentang pemikiran Ki Hajar Dewantara hanyalah Ing Ngarso sung Tulodo, Ing Madyo mangun Karso dan Tut Wuri Handayani. Bahkan nama ketiga prinsip itu (Tri Loka) juga baru saya ketahui setelah mengikuti Pendidikan Guru Penggerak. Selama ini, saya selalu berusaha menjalankan ketiga prinsip tersebut dengan sebaik-baiknya. Saya berusaha menjadi teladan yang baik bagi anak-anak, saya selalu berusaha membangkitkan dan menjaga semangat belajar anak-anak dengan memberikan berbagai motivasi dan saya berusaha memberikan support yang sebaik-baiknya kepada anak-anak saat mereka butuh dukungan. Saya percaya bahwa anak-anak harus dapat meniru semirip mungkin apa yang pernah saya jalani saat saya pertama kali mempelajari teknik pembuatan film.
Setelah mempelajari modul 1.1, ada banyak hal baru yang saya pelajari dan ada banyak hal yang berubah dalam diri saya. Satu hal yang membuat perubahan paling besar dalam pemikiran saya adalah tujuan pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara. Tidak untuk melahirkan insan yang masakannya dapat membuat manusia terbang bebas di angkasa, tidak untuk melahirkan insan yang channel You Tube-nya di-subscribe oleh 1 juta orang, dan tidak untuk melahirkan insan yang dapat membuat sebuah teknologi yang memungkinkan manusia menjelajahi lautan bintang di langit malam. Namun untuk melahirkan insan yang merdeka, yang selamat raganya dan bahagia jiwanya. Simpel, sederhana, namun begitu penuh makna. Saya jadi harus merancang ulang metode pembelajaran saya agar saya dapat memenuhi tujuan pendidikan itu di kelas yang saya ampu.
Untuk saat ini, langkah awal yang saya lakukan adalah dengan membentuk kelompok-kelompok kecil di kelas yang saya ampu, beranggotakan 4-5 orang. Saya akan meminta setiap kelompok untuk memberi sebuah nama yang unik, dan membuat logo khusus kelompok mereka masing-masing. Nantinya, anak-anak akan mengerjakan tugas-tugas mereka selalu dalam kelompok kecil itu sehingga lama kelamaan akan tumbuh ikatan antar anggota kelompok dan kerja sama dalam kelompok itu akan berjalan secara natural. Dengan begitu, dalam setiap kelompok akan tumbuh nilai-nilai kerja yang nantinya dapat mereka wariskan ke adik-adik mereka. Dengan adanya ikatan antar anggota kelompok yang erat, anak-anak akan merasa tidak ada beban saat mengerjakan tugas-tugas.
Seperti saya tuliskan di awal tulisan ini, ada banyak hal baru yang saya dapatkan dalam Pendidikan Guru Penggerak modul 1.1 ini. Hal-hal yang saya pelajari di modul ini, saya tuangkan dalam video pendek berikut.
Bagaimana video pendek yang saya buat itu? Memberikan inspirasi baru? Aamiin. Mari berubah bersama untuk Pendidikan Indonesia yang lebih baik. Bersama kita bisa. Dengan bergerak bersama, maka impact yang kita buat akan jadi lebih besar. Semangat!!!