Akhirnya, kemarin itu hanya dapat jalan-jalan tidak jelas saja. Ada hikmahnya juga sih, saya jadi dapat pulang kampung untuk melihat perkembangan kondisi di rumah, melepas kerinduan pada keluarga, menemani anak-anak saya yang sedang menjalani ujian praktek, dan men-charge semangat serta energi untuk bekal mengerjakan tesis.
Oke. Kemarin itu, ceritanya nih, prosesi pengucapan sumpah jabatan yang harus saya jalani itu, diundur sampai dua kali. Rencana awalnya, adalah tanggal 29 April. Untungnya, sebelum sempat beli tiket pesawat, ada telepon memberitahukan bahwa acaranya diundur ke tanggal 5 Mei. Padahal saya sudah kadung pamit pada kawan-kawan di Bandung. Ya sudah, jalan-jalan di Jakarta
Kemudian, hari Jumat sore, tanggal 2 Mei, saya pun berangkat pulang naik Gajayana, menuju Malang untuk kemudian dilanjutkan kembali dengan bus ke kota tempat saya dibesarkan, Situbondo.
Dan, akhirnya saya pun dapat melihat secara langsung sisa-sisa efek banjir yang melanda kota beberapa waktu yang lalu. Juga dapat melihat langsung hasil renovasi rumah leluhur besar-besaran yang kemudian diperuntukkan sebagai lokasi tempat bermainย dan taman bacaan masyarakat. Alhamdulillah, langkah pertama untuk mewujudkan Raudah telah mulai dirintis (foto-foto menyusul). Mohon doanya, agar jalannya lancar dan mampu mencapai sasaran.
Saya juga bisa ketemu dengan ponakan saya yang lucu itu. Juga bermain dengan kucing-kucing generasi kelima, Yellow yang mirip Dodo (kucing generasi pertama), Pusi yang sakit-sakitan gara-gara gak kuat nyandang nama (awalnya, dikasih nama Grey ), dan San-san yang kecil nan imut.
Oke… Balik ke cerita tentang pengucapan sumpah. Tanggal 5 pagi, dengan seragam Korpri lengkap (padahal, yang lain itu pada pakai seragam khaki), saya tiba di kantor Pemkab. Langsung naik ke lantai 2, dan disambut oleh petugas kebersihan yang sedang duduk santai di depan ruangan. Waktu bertanya, saya diminta bertanya ke BKD. Sampai di BKD, disuruh tanya ke Ruangan Komputer. Di Ruang Komputer itu, barulah diberitahu bahwa acara hari itu dibatalkan sampai batas waktu yang belum ditentukan ๐ฟ
Bayangkan… DIbatalkan, begitu saja. Tanpa ada pemberitahuan ke instansi tempat saya bernaung (SMK). Jadi bertanya-tanya. Pengucapan sumpah ini acara resmi apa bukan, sih? Kok bisa seenaknya saja dibatalkan seperti itu? Alasan pembatalannya juga dak jelas… ๐ฟ
Ah, tapi ya… Dari dulu, birokrasi di negara ini kan memang begitu ya?
Sudah malem nih… Tidur dulu ah…
to be continue…
salam kenal
terima kasih infonya ๐
tukeran link dong?
kasihan amat…..mungkin mereka beranggapan kalau yang mau mengucapkan sumpah itu tinggal di sana. mereka gak tau kalau ada yang tinggalnya di bandung.
*jadi curiga*
hihihi, mas adit pake seragam korpri
pantesan ilang, rupanya jalan2, huh! *iri*
potonya dong… potonya!!
Tapi kan tetap diangkat kan Pak?
wah berarti balik dengan tangan “hampa” dunk? mending dikasih “oleh-oleh” ya…
kok ga ada poto? hoax ah… ๐
# winsolu
Salam kenaaal…
# Mbak Ira
Heee??? Curiga apa tuh, Mbak?
# takochan
Iya… Kenapa? Kata orang-orang, kalau pakai seragam saya jadi tambah cakep lho… ๐ ๐
# bro edy
Kalau sempat, bro… Nanti saya upload. Koneksi lagi lemot (maklum, fakir benwit) trus sibuk banget, sampai jarang dapat menengok blog ๐
# stey
Alhamdulillah, tetap… Dan, saya diijinkan untuk mengikuti pengucapan sumpah pada perioda berikutnya.
# ghozan
Err… Sebenarnya, tidak dengan ‘tangan hampa’ sih… Soalnya… Dapat banyak hal baru yang menyenangkan dan tiada terduga. Belum dapat diceritakan, maaf… ๐ณ
# cK
Kalo sempat tak upload deh, foto-fotonya… Tapi, bukan foto waktu sumpah jabatan (karena dibatalkan). Foto-foto perjalanannya aja ya… ๐